Soppeng — Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Soppeng, Andi Nelli, S.Pd, turun langsung meninjau kondisi Sungai Walennae di daerah pemilihannya, yakni Lilirilau–Ganra, setelah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait erosi tebing dan pendangkalan alur sungai. Hasil peninjauan tersebut mengungkap adanya sejumlah titik kritis yang membutuhkan penanganan segera.
Sebagai wakil rakyat yang dikenal responsif, Andi Nelli, yang juga merupakan salah satu tokoh perempuan Soppeng dan rumpun keluarga La Dado Sullewatang Marioriwawo — segera mengambil langkah cepat dengan memanggil pejabat Kementerian PUPR, khususnya dari BBWS Pompengan Jeneberang, untuk melakukan peninjauan langsung pada lokasi-lokasi yang dilaporkan warga.
Kunjungan bersama tersebut dilaksanakan pada Selasa, 25 November 2026, di aliran Sungai Walennae, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Pejabat dari Bidang Program BBWS Pompengan Jeneberang hadir untuk melakukan verifikasi lapangan sekaligus menilai tingkat kerusakan tebing dan pendangkalan sungai.
Dalam kesempatan itu, Andi Nelli mengungkapkan bahwa terdapat empat titik kritis di Kecamatan Lilirilau yang kondisinya sangat parah dan perlu diprioritaskan dalam program perkuatan tebing pada tahun 2026.
“Ini aspirasi masyarakat dan kondisinya memang tidak bisa dibiarkan lebih lama. Karena itu saya mengundang langsung pihak kementerian untuk melihat, merencanakan, dan memastikan penanganan Sungai Walennae menjadi prioritas,” tegasnya.
Pihak BBWS Pompengan Jeneberang menyampaikan apresiasi atas inisiatif cepat tersebut. Mereka menegaskan bahwa hasil kajian lapangan ini akan menjadi dasar penyusunan rencana teknis untuk program penanganan pada tahun anggaran 2026.
Langkah sigap yang diambil Andi Nelli mendapat sambutan positif dari warga. Masyarakat berharap upaya yang ia gagas dapat mengurangi risiko abrasi, melindungi permukiman, dan menjaga lahan pertanian di sepanjang bantaran Sungai Walennae.
